Kalau kamu di dekat markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, hari ini, kamu bakal mendengar bunyi lonceng besar dibunyikan bertalu-talu. Itu adalah lonceng bersejarah, dibunyikan untuk menandai hari perdamaian internasional atau sering juga disebut Hari Perdamaian Dunia.
Setiap tanggal 21 September memang diperingati sebagai Hari Perdamaian Sedunia. Hari perdamaian ini diputuskan pada 1981 melalui resolusi PBB 36/37, di mana oleh Majelis Umum PBB dinyatakan bahwa Hari Perdamaian Dunia adalah hari untuk memperingati dan memperkuat perdamaian yang ideal baik di dalam maupun di antara segala bangsa dan manusia.
Tahun ini, hari perdamaian dunia memiliki tema: “Together for Peace: Respect, Safety and Dignity for All”.
Menurut website internationaldayofpeace.org, tema ini berdasarkan pada kampanye global mengenai kebersamaan dalam mempromosikan respek, keselamatan, dan penghormatan bagi siapapun yang dipaksa meninggalkan kediaman mereka dalam mencari kehidupan yang lebih baik.
Kebersamaan ini mengajak seluruh organisasi dalam sistem PBB, 193 negara anggota PBB, sektor swasta, masyarakat sipil, institusi pendidikan, dan siapapun, di dunia ini untuk mendukung perbedaan, nondiskriminasi, dan menerima pengungsi serta migran.
Lonceng Jepang
Saban peringatan Hari Perdamaian Dunia, akan dibunyikan Lonceng Jepang yang berada di komplek PBB di New York. Lonceng ini adalah pemberian dari masyarakat Jepang kepada PBB, pada 8 Juni 1954, meski saat itu Jepang belum resmi menjadi anggota PBB.
Lonceng ini dibuat oleh Tada Factory, dicetak oleh Chiyoji Nakagawa berdasarkan model Lonceng Perdamaian Banzai yang pernah dibuatnya untuk Kuil Uwajima.
Lonceng ini memiliki bobot 116 kilogram, tinggi 1 meter dan diameter 0,6 meter. Logamnya terbuat dari koin-koin yang didonasikan oleh degelasi 60 negara yang menghadiri Konferensi Umum Asosiasi PBB di Paris, Prancis, pada 1951. Koin itu dikumpulkan oleh anak-anak.
Pada tubuh lonceng ditulis aksara Jepang yang berarti: Abadilah Perdamaian Dunia.
Kayu pemukul lonceng diberikan kepada PBB pada 1977. Lonceng ini dilindungi oleh sebuah bangunan kayu berarsitektur Jepang yang mencirikan kuil Shinto. Struktur keseluruhannya ditopang oleh pondasi batu yang didonasikan oleh Israel.(ded/ded)
Link: https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20170920161950-445-242991/hari-perdamaian-dan-lonceng-jepang/
Lonceng Jepang di Markas PBB New York. (Dok. commons.wikimedia.org/rodsan18) |
Setiap tanggal 21 September memang diperingati sebagai Hari Perdamaian Sedunia. Hari perdamaian ini diputuskan pada 1981 melalui resolusi PBB 36/37, di mana oleh Majelis Umum PBB dinyatakan bahwa Hari Perdamaian Dunia adalah hari untuk memperingati dan memperkuat perdamaian yang ideal baik di dalam maupun di antara segala bangsa dan manusia.
Tahun ini, hari perdamaian dunia memiliki tema: “Together for Peace: Respect, Safety and Dignity for All”.
Menurut website internationaldayofpeace.org, tema ini berdasarkan pada kampanye global mengenai kebersamaan dalam mempromosikan respek, keselamatan, dan penghormatan bagi siapapun yang dipaksa meninggalkan kediaman mereka dalam mencari kehidupan yang lebih baik.
Kebersamaan ini mengajak seluruh organisasi dalam sistem PBB, 193 negara anggota PBB, sektor swasta, masyarakat sipil, institusi pendidikan, dan siapapun, di dunia ini untuk mendukung perbedaan, nondiskriminasi, dan menerima pengungsi serta migran.
Lonceng Jepang
Saban peringatan Hari Perdamaian Dunia, akan dibunyikan Lonceng Jepang yang berada di komplek PBB di New York. Lonceng ini adalah pemberian dari masyarakat Jepang kepada PBB, pada 8 Juni 1954, meski saat itu Jepang belum resmi menjadi anggota PBB.
Lonceng ini dibuat oleh Tada Factory, dicetak oleh Chiyoji Nakagawa berdasarkan model Lonceng Perdamaian Banzai yang pernah dibuatnya untuk Kuil Uwajima.
Lonceng ini memiliki bobot 116 kilogram, tinggi 1 meter dan diameter 0,6 meter. Logamnya terbuat dari koin-koin yang didonasikan oleh degelasi 60 negara yang menghadiri Konferensi Umum Asosiasi PBB di Paris, Prancis, pada 1951. Koin itu dikumpulkan oleh anak-anak.
Pada tubuh lonceng ditulis aksara Jepang yang berarti: Abadilah Perdamaian Dunia.
Kayu pemukul lonceng diberikan kepada PBB pada 1977. Lonceng ini dilindungi oleh sebuah bangunan kayu berarsitektur Jepang yang mencirikan kuil Shinto. Struktur keseluruhannya ditopang oleh pondasi batu yang didonasikan oleh Israel.(ded/ded)
Link: https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20170920161950-445-242991/hari-perdamaian-dan-lonceng-jepang/
Tags:
Edukasi